Ternak kelinci hias merupakan salah satu alternatif usaha yang cukup bertahan, baik sebelum maupun selama masa pandemi. Kenapa? Karena peminat kelinci hias cukup banyak. Kelinci hias merupakan salah satu binatang peliharaan yang cukup mudah dipelihara di rumah, mudah beradaptasi, dan juga banyak yang menyenangi binatang lucu satu ini.
Sama seperti binatang-binatang peliharaan lainnya, kelinci hias juga harus dijaga dan dirawat dengan baik, terlebih lagi jika beternak kelinci hias. Kelinci harus selalu dalam keadaan sehat, bersih, dan bebas stress. Nah, kali ini Angkasa akan mengupas tuntas peluang usaha ternak kelinci hias, jenis kelinci hias, persiapan ternak kelinci hias, dan juga analisa bisnisnya.
Peluang Usaha Ternak Kelinci Hias
Usaha ternak kelinci hias bisa Anda mulai dengan modal minim dan Anda bisa menjalankan peternakan ini di pekarangan di sekitar rumah Anda. Selain itu, tidak seperti ayam atau kambing yang cukup berisik, kelinci hias tidak berisik dan tidak akan mengganggu tetangga di sekitar rumah Anda. Anda juga bisa menjalankan bisnis ini meskipun lahannya cukup sempit.
Selain itu, ada alasan-alasan lain yang membuat peluang usaha ternak kelinci hias cukup menjanjikan. Apa saja?
1. Ternak Kelinci Hias Lebih Menguntungkan
Untung merupakan alasan utama kenapa Anda memilih suatu bisnis. Di dalam bisnis, kita berinvestasi waktu, tenaga, dan uang agar bisnis berhasil. Tentunya, kita ingin pengorbanan tersebut membuahkan hasil yang sepadan, bahkan lebih.
Membicarakan kelinci hias, usaha yang satu ini lebih menguntungkan dibanding ternak binatang-binatang hias lain seperti burung hias. Burung hias memiliki modal yang hampir sama dan Anda harus rajin mengikuti beragam kompetisi agar burung hias Anda populer dan memiliki harga tinggi. Kelinci hias tidak mengharuskan Anda untuk ikut lomba sejenis itu.
Kelinci memiliki siklus reproduksi yang mirip dengan kucing. Rutinnya perkembangbiakan kelinci ini juga membuat peternakan kelinci lebih untung. Kelinci dewasa bisa tembus ratusan ribu hingga jutaan rupiah per ekor, dan jika Anda ingin mengirit biaya pemeliharaan, Anda bisa menjual kelinci-kelinci kecil dengan harga puluhan hingga ratusan ribu. Harga jual kelinci juga seimbang dan persaingan pasar tidak terlalu kompetitif.
2. Mudah Dipelihara
Dibandingkan dengan hewan-hewan ternak lainnya, memelihara kelinci terhitung lebih mudah karena kotorannya tidak sebasah atau sebau hewan ternak lainnya. Tapi tetap saja, Anda harus memperhatikan kebersihan kandang, kebersihan kelinci, serta kecukupan pakannya.
Kondisikan agar kandang mudah dibersihkan. Jika Anda memilih kandang bertingkat untuk menghemat ruang, bersihkan dengan lebih teliti lagi. Pilihlah kandang dengan jeruji jarang supaya kotoran dan sisa makanan bisa jatuh ke alas di dasar kandang dan lebih mudah di bersihkan. Selain itu, rutinlah membersihkan kelinci-kelinci Anda agar tetap terawat dan menarik minat mereka yang ingin membeli.
3. Kelinci Mudah Beradaptasi
Kelinci bukan binatang yang bersuara nyaring dan bisa hidup dengan damai di area kandang yang sempit. Tidak seperti ayam yang kadang-kadang berkokok atau dilepas dari kandang dan hidup dengan mencari-cari makanan dari tanah, kelinci cukup rutin diberikan makan dan minum, rutin dibersihkan, serta sesekali diajak bermain.
Kemudahan kelinci beradaptasi ini merupakan nilai tambah. Anda tidak akan mengganggu tetangga Anda dengan beragam polusi yang bisa dihasilkan dari peternakan, semisal polusi suara maupun polusi bau asalkan Anda rutin membersihkan kandang dan kelinci-kelinci Anda.
4. Biaya Operasional Ternak Kelinci Hias yang Murah
Biaya operasional peternakan kelinci hias cukup murah. Biayanya hanya berkutat pada vaksin, pakan, dan vitamin, dan untuk 4 pasang indukan, sekitar 200 ribuan per bulannya. Biaya lainnya yang cukup menguras kantong adalah biaya awal pembuatan kandang, perjodohan kelinci, serta pembesaran.
Semua biaya tersebut terbayar dengan penghasilan yang lumayan. Harga kelinci hias dewasa satuannya sekitar 200ribu hingga 4 juta-an per ekor, tergantung rasnya. Asalkan kelinci terawat dan sehat, harga jual kelinci Anda juga akan tinggi.
5. Penjualan yang Mudah
Menjual kelinci hias lebih mudah dibanding menjual kelinci pedaging. Anda bisa menawarkan kelinci-kelinci Anda pada retailer kelinci hias, atau menjual kelinci peliharaan Anda melalui e-commerce seperti shopee dan tokopedia. Cukup banyak mereka yang tertarik dengan kelinci hias menjadikan peluang bisnis kelinci hias cukup tinggi.
Mengenali Jenis-jenis Kelinci Hias
Setelah memahami peluang bisnisnya, kali ini kita beralih dengan mengenali jenis-jenis kelinci hias. Kali ini, Angkasa akan membahas 5 jenis kelinci hias beserta karakteristik dan kisaran harganya. Apa saja? Yuk, simak baik-baik.
1. Kelinci German Angora
Kelinci menggemaskan satu ini berukuran cukup besar dengan masa hidup cukup panjang seperti kucing, sekitar 7 hingga 12 tahun. German Angora ramah dan cocok dipelihara untuk semua kalangan usia, dan bisa dipelihara oleh orang yang baru saja ingin memelihara kelinci. Ras ini tadinya ditujukan untuk produksi wol, jadi tidak heran jika bulunya cukup tebal dan panjang.
Tidak seperti angora lainnya, bulu German Angora tidak perlu rutin disisir. Namun, Anda sebaiknya memotong bulunya tiga bulan sekali. Bulu-bulunya bisa menjadi bahan pembuat benang wol dengan kualitas mewah. Bahkan, beberapa perajut sengaja memelihara kelinci agar bulunya bisa menjadi sumber benang wol.
Untuk memelihara German Angora, Anda harus menyediakan makanan yang cukup banyak karena banyaknya makanan yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan bulunya. Anda juga harus menyediakan kandang yang cukup luas untuk satu ekor German Angora, dengan memperhatikan apakah bagian atas kandang menyentuh kepala German Angora ini. Kandang yang sempit bisa membuat kelinci ini stress dan tidak sehat.
Meskipun perawatannya cukup repot karena perlu kandang yang lumayan besar, harganya cukup lumayan. German Anggora muda bisa dihargai sekitar 400 ribu, dan di atas 4 bulan bisa mencapai 700 ribu per ekor.
2. Kelinci Giant Angora
Seperti namanya, Giant Angora merupakan kelinci Angora berukuran besar dengan bulu khas ras Angora yang tebal dan panjang. Angora yang satu ini berbeda dengan German Angora yang lebih ramah. Giant Angora lebih pemalu dan lebih cocok dipelihara oleh keluarga dengan anak-anak usia 7 tahun ke atas.
Giant Angora memiliki bulu yang perlu disisir secara rutin seperlunya atau minimal dua hari sekali agar bulunya tidak bergumpal. Jika ada kotoran pada bulunya, bersihkan kotoran tersebut dengan handuk basah.
Bulu-bulu Giant Angora perlu dipotong sekitar 3 hingga 4 kali dalam setahun. Bulu-bulu ini juga memiliki kualitas wol terbaik untuk dijadikan benang rajutan dan keperluan pembuatan pakaian mewah. Biasanya, kelinci yang satu ini diternakkan untuk keperluan bulunya, jadi jika ingin menjadi binatang peliharaan, Giant Angora harus dijual sejak muda agar lebih terbiasa.
Berikan pakan yang tepat untuk Giant Angora, terutama jerami. Kurang makan bisa menyebabkan Giant Angora mati kelaparan atau memiliki gigi yang tumbuh terlalu besar. Cek gigi kelinci ini secara rutin untuk memastikan giginya tidak terlalu besar. Porsi jerami harus cukup banyak agar pertumbuhan gigi, badan, dan bulunya terkontrol dengan baik.
Kelinci yang satu ini cukup sulit didapat di Indonesia dan perawatannya juga cukup repot karena ukurannya yang besar dan sifatnya yang pemalu. Namun, harganya juga cukup menjanjikan. Angora Giant usia 1 hingga 3 bulan dihargai 400 ribu per ekor, dan usia 4 bulan ke atas dihargai 1 hingga 2 juta, bahkan mungkin lebih.
3. Kelinci Netherland Dwarf
Jika Angora German maupun Angora Giant cukup jinak, Netherland Dwarf yang sedikit lebih agresif. Penampilan luarnya yang sangat lucu dan menggemaskan agak berbeda dengan keagresifannya.
Setua apapun usia Netherland Dwarf, dia tetap terlihat imut dan menggemaskan karena matanya yang besar. Netherland Dwarf perlu dirawat dengan baik dan hati-hati karena tidak suka diangkat dan dipaksa menggerakkan anggota tubuhnya.
Setiap minggu, Netherland Dwarf perlu dibersihkan dan pastikan giginya tidak overgrown atau terlalu besar. Selalu siapkan porsi jerami kering yang lebih besar dibanding pakan lainnya agar giginya tumbuh normal. Meskipun tergolong agresif, selama dibiasakan dan dirawat baik-baik, Netherland Dwarf cukup jinak. Tapi tetap saja, usahakan berikan Netherland Dwarf kandang yang cukup besar agar bebas bergerak.
Ukurannya yang lebih kecil tentunya menghemat biaya pakan. Harga Netherland Dwarf juga bervariasi, sekitar 200 ribuan untuk anaknya dan 2 juta-an rupiah untuk indukannya. Tapi perlu diingat, meski kelinci yang satu ini lebih low maintenance dibanding Angora, namun Netherland Dwarf kurang ramah anak mengingat agresif dan keaktifannya.
4. Kelinci Havana
Meskipun namanya Havana dan terkesan seperti dari Kuba, kelinci Havana berasal dari Belanda. Dinamai Havana karena jenis Havana yang pertama lahir berwarna coklat seperti cerutu Kuba. Kini, warna Havana beragam. Ada yang coklat, hitam, biru malam, dan broken (seperti warna anjing Dalmatian).
Berbeda dengan Netherland Dwarf yang sangat aktif dan agak agresif, Havana lebih tenang, senang bermain, dan cukup senang bergaul bersama majikannya. Havana cocok untuk semua usia dan bisa dipelihara di apartemen.
Seperti kelinci lainnya, porsi jerami kering haruslah jauh lebih banyak dibanding sayur-sayuran atau buah-buahan. Berhati-hatilah saat memilih jenis makanan apa yang cocok untuk Havana. Kacang-kacangan, kentang, dan buah-buahan dengan kandungan gula tinggi tidak cocok untuk kelinci jenis ini.
Jagalah kesehatan mulut Havana dengan memeriksa giginya dua minggu sekali. Pastikan porsi jerami kering sekitar 70{d1b9aa6f6d8f800a0d49c3fefd648c3ac8a9b6cf158260426eff8252afbe2c9f} dari makanannya untuk mengontrol pertumbuhan giginya. Jangan lupa juga untuk menyisir bulu-bulunya sekitar dua minggu sekali. Jangan lupa untuk selalu mengecek kebersihan bulunya dari feses atau sisa makanan yang tertinggal agar Havana lebih sehat terawat.
5. Kelinci Dwarf Hotot
Dwarf Hotot merupakan salah satu ras kelinci paling imut. Bulunya yang putih sangat kontras dengan matanya yang bulat, hitam, dan besar. Siapapun yang melihat Dwarf Hotot pasti ingin membelai dan memeliharanya karena kelinci yang satu ini sangat imut dan lucu.
Karena ukurannya yang cukup kecil, Dwarf Hotot tidak memerlukan kandang besar. Dwarf Hotot aktif dan cukup senang bergaul dengan manusia. Karena ukurannya yang cukup kecil, pastikan untuk menjaga Dwarf Hotot dari incaran binatang-binatang lain.
Seperti kelinci lainnya, pastikan Anda membersihkan bulu-bulunya secara rutin. Untuk Dwarf Hotot, sisirlah bulu-bulunya sehari sekali agar tidak ada bulu-bulu yang masuk ke sistem pencernaannya ketika ia membersihkan badannya. Kelinci tidak bisa memuntahkan bola-bola bulu yang sudah masuk ke sistem pencernaannya, dan tugas kita yang merawat mereka untuk mencegah hal tersebut.
Makanan Dwarf Hotot sama seperti kebanyakan kelinci, 70{d1b9aa6f6d8f800a0d49c3fefd648c3ac8a9b6cf158260426eff8252afbe2c9f} jerami kering dan sisanya sayur-sayuran atau buah-buahan. Periksa gigi Dwarf Hotot secara rutin untuk mencegah kasus overgrown.
Selain kelima jenis kelinci yang sudah dijelaskan di atas, masih banyak ras kelinci hias lainnya. Anda bisa mencari tau jenis-jenis apa saja sesuai dengan budget dan selera pasar. Jangan lupa lengkapi informasi terkait perawatannya serta dimana mendapatkan makanannya agar ketika Anda memulai usaha ini, semua sudah siap.
Persiapan Memulai Usaha Ternak Kelinci Hias
Nah, kali ini kita akan membahas persiapan sebelum memulai usaha ternak kelinci hias. Apa saja? Yuk, simak poin-poinnya berikut ini.
1. Menyiapkan Kandang
Sebelum Anda membuat atau membeli kandang, perhatikan jenis kelinci yang akan Anda ternak. Tentunya Anda tidak ingin memiliki kandang yang terlalu sempit dan mempengaruhi tingkat stress kelinci yang Anda pelihara. Selain itu, belajar dari peternak kelinci lain juga merupakan keputusan yang tepat.
Setelah memutuskan kelinci jenis apa dan memastikan ketersediaan, barulah Anda membuat/membeli kandang sesuai dengan kebutuhan. Buatlah kandang berbeda antara kandang induk (kandang induk dan anak-anaknya), kandang jantan, dan kandang anak kelinci yang baru saja disapih. Kandang induk dan jantan dipisah agar waktu kawin bisa dikontrol.
Siapkan pula hal-hal lainnya seperti alat makan dan minum kelinci yang anti pecah dan mudah dibersihkan serta siapkan alas kandang agar mempermudah saat membersihkan. Selain itu, siapkan peralatan kebersihan kelinci juga agar kelinci-kelinci Anda terawat dan bersih.
2. Menyiapkan Pakan Kelinci
3. Memilih Bibit Kelinci Hias
Setelah memilih bibit, peliharalah bibit kelinci ini dengan baik agar dewasanya bisa menjadi induk yang sehat. Cek secara berkala giginya dan pastikan bulunya selalu disisir secara rutin.
4. Mengawinkan Kelinci
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Selalu jaga suhu dan cek kelembaban kandang kelinci hias Anda. Jangan sampai tempatnya basah dan lembab. Jika ada kelinci yang sakit, pisahkan dari kelinci-kelinci lain agar tidak tertular. Memberikan kelinci vaksin juga merupakan pencegahan yang bisa Anda lakukan agar kelinci-kelinci Anda tetap sehat.
Bersihkan selalu lantai, alas kandang, tempat makan dan minum, sisa makanan dan kotoran kelinci agar terhindar dari penyakit kulit maupun penyakit lainnya. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang untuk mencegah penyakit. Bersihkan juga kandang bekas kelinci sakit dengan disinfektan.
Analisa Bisnis Kelinci Hias
Berikut ini perhitungan analisa bisnis kelinci hias berdasarkan harga kelinci hias di pasaran:
Modal Bisnis Ternak Kelinci Hias*
Indukan kelinci betina (10 ekor): Rp. 2.500.000,-
Indukan kelinci jantan (5 ekor): Rp. 2.500.000,-
Pembuatan kandang (6 buah, kandang bertingkat): Rp. 3.500.000,-
Tempat makan kelinci (6 buah): Rp. 200.000,-
Tempat minum kelinci (6 buah): Rp. 200.000,-
Total: Rp. 8.900.000,-
*: modal awal tergantung dari jenis ras kelinci
Biaya Operasional Ternak Kelinci Hias**
Rumput hay brand lokal (15 kg untuk 15 ekor kelinci): Rp. 500.000,- s.d. Rp. 750.000,-
Pelet kelinci merk Oxbow (direkomendasikan karena kandungan hay): Rp. 300.000,-
Total: Rp. 1.050.000,-
**: Perhitungan sebelum memiliki anak-anak kelinci
Perkiraan Untung Ternak Kelinci Hias
Untuk satu bulan pertama, Total Modal Awal + Operasional: Rp. 9.950.000,-
Mari kita asumsikan kelinci melahirkan 7 kali dalam setahun, maka perhitungannya adalah
= 10 betina x 7 kali x 6 ekor anak kelinci
= 10 x 7 x 6
= 420 ekor anak kelinci
Untuk anak-anak kelinci, bisa dijual sejak usia 1,5 bulan, namun amannya kita ambil usia 3 bulan dengan harga Rp. 130.000,- per ekor.
= 4 kali jual (usia 3 bulan) x 420 x harga per ekor
= Rp. 218.000.000,-
Untuk biaya operasional dengan tambahan anak-anak kelinci, berikut perkiraan rinciannya
Tambahan kandang: Rp. 1.000.000,-
Rumput hay: Rp. 500.000,-
Tempat makan dan minum: Rp. 200.000,-
Vaksin: Rp. 500.000,-
Vitamin: Rp. 500.000,-
Sayur dan buah: Rp. 500.000,-
Total: Rp. 3.200.000,- per bulan
Maka, untuk untungnya
= Total Penjualan – (Modal Awal + (Operasional x 12) + (Operasional anak kelinci x 11))
= Rp. 218.000.000,- – (Rp. 8.900.000,- + (Rp. 1.050.000 x 12) + (Rp. 3.200.000,- x 11))
= Rp. 218.000.000,- – (Rp. 8.900.000,- + Rp. 12.600.000,- + Rp. 35.200.000,-)
= Rp. 218.000.000,- – Rp. 56.700.000,-
=Rp. 161.300.000,-
Keuntungan yang bisa dihasilkan dalam setahun adalah Rp. 161.300.000,-. Namun perlu dicermati bahwa angka-angka ini bisa Anda tekan dengan memilih rumput hay lokal atau menekan harga pembuatan kandang. Jumlah anak-anak kelinci pun juga bervariasi. Untuk menjaga keuangan tetap stabil, gunakan sistem pencatatan yang rapi agar Anda bisa mengatur keuangan secara lebih bijaksana.
Itu dia pembahasan lengkap seputar usaha ternak kelinci hias. Jika dirasa masih perlu bahan-bahan referensi lain, Anda bisa mengecek informasi seputar ras dan perawatan kelinci melalui buku-buku peternakan kelinci. Semoga artikel ini membantu Anda dan selamat berbisnis!