Usaha ternak kambing bisa dimulai dengan modal 10 jutaan. Bisnis ini berpeluang besar dan menguntungkan karena selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Anda harus tahu trik dan strateginya dengan baik supaya tidak rugi.
Kambing merupakan salah satu hewan ternak sejuta umat. Para peternak rumahan umumnya memelihara hewan berkaki empat ini di rumahnya.
Tapi, cara beternak seperti ini tak tergolong sebagai peternakan profesional. Sebab sifatnya memang hanya dijual saat butuh uang saja. Bukan sengaja dibisniskan untuk mendapatkan penghasilan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Padahal jika diseriusi, bisnis ini sangat menjanjikan. Perolehannya bisa jutaan rupiah per bulan.
Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai usaha ini secara detail. Pembahasan ini khusus buat Anda yang memang mau fokus menjadikan peternakan kambing sebagai bisnis untuk mendapatkan penghasilan secara berkala.
Selamat menyimak sampai selesai untuk mendapatkan informasi secara lebih lengkap.
Peluang usaha ternak kambing
Berikut ini beberapa peluang dan alasan kenapa bisnis ini cukup menjanjikan dan akan memberikan penghasilan secara berkala:
Pangsa pasarnya luas
Daging kambing merupakan sejenis lauk yang dibutuhkan oleh end-user di tingkatan rumah tangga. Selain itu, daging ini juga dibutuhkan untuk aqiqah dan saat idul Adha.
Yang jelas, dagingnya dibutuhkan setiap hari dan akan meningkat pada saat peak season tiba.
Panen kambing yang cepat
Dibandingkan dengan usaha ternak sapi yang membutuhkan waktu lama, peternakan kambing membutuhkan waktu yang lebih sedikit.
Secara estimasi, bisa dilakukan dengan perawatan yang baik. Dalam kurun waktu satu tahun, Anda bisa mendapatkan 25 ekor anak kambing. Jumlah ini dapat diperoleh hanya dengan mengembangbiakkan 3 ekor kambing betina dan 2 ekor kambing jantan.
Usia kambing yang dapat dijual pun cenderung lebih cepat, yakni hanya dalam waktu 8 sampai 12 bulan, kambing-kambing itu sudah siap dijual dalam kondisi bugar dan produktif.
Biaya perawatannya sangat murah
Karena ukurannya lebih kecil dibandingkan sapi, maka ukuran lahan yang dibutuhkan untuk memelihara atau mengembangbiakkan kambing juga tak terlalu luas. Ini berarti biaya sewa lahan juga lebih sedikit.
Tak hanya itu, makanannya juga tidak terlalu banyak sehingga bisa menghemat biaya operasional.
Resiko usaha ternak kambing
Semua bisnis pasti ada resikonya, termasuk bisnis ternak kambing ini. Di antara resiko yang harus Anda siapkan solusinya dari sekarang adalah:
Bau kambing yang menyengat
Semua orang yang suka daging jelas tahu bahwa hewan ini memiliki bau yang sangat menyengat. Tak hanya pada saat dimakan, tetapi juga saat masih dalam masa pengembangbiakan atau perawatan.
Hal ini sangat berpengaruh ke pemilihan lokasi. Di mana Anda harusnya memilih lokasi usaha yang jauh dari pemukiman warga sehingga tidak banyak mendapatkan komplain.
Kecuali jika memang warga sekitar tidak terlalu masalah atau mengizinkan peternakan yang jaraknya dekat.
Kondisinya yang mudah terserang penyakit
Kambing adalah salah satu hewan ternak yang rentan terkena cacingan dan flu. Biasanya, mereka mengalami flu karena perubahan cuaca. Sedangkan kondisi yang tidak higienis bisa menyebabkan masalah cacingan pada pencernaannya.
Untuk itu, Anda harus benar-benar menjaga kebersihan kandang dan lokasi usahanya. Selain itu, pakan yang masuk ke kandang juga harus dijamin kebersihan dan tingkat higienisnya.
Strategi dan cara belajar ternak kambing
Untuk dapat menjalankan usaha ini dengan baik, berikut ini adalah beberapa tips dan strategi yang dapat dilakukan:
Pahami jenis-jenis kambing dan pilihlah dengan tepat
Untuk benar-benar fokus di bidang ini, Anda harus mengenali berbagai jenis kambing yang dikembangbiakkan di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:
- Merupakan hasil persilangan antara kambing lokal dengan jamnapari asal Etawah, India. Jenis kambing ini bisa diambil susunya, bisa juga dagingnya. Bobotnya bisa mencapai 85kg untuk jantan dan 80kg untuk betina.
- Cirinya adalah memiliki ukuran kecil dengan jumlah total daging sekitar 30 kg. Meski tubuhnya mini, jenis hewan ini cukup ngetrend dikembangbiakkan di Indonesia.
- Jawa Randu. Merupakan hasil persilangan antara kacang dengan etawa. Dagingnya bisa mencapai 40 kg dengan hasil perahan susu mencapai 1,5 liter per hari.
- Inilah jenis yang paling banyak diminati, baik oleh peternak maupun pembeli. Bulunya tebal menyerupai domba dengan bentuk tubuh yang lebih besar dari pada domba. Ukurannya bahkan menyerupai etawa. Berat badannya mencapai 30 kg untuk betina dan 40 kg untuk jantan.
Sediakan lahan sesuai dengan ukuran hewan
Setelah memilih hewan ternaknya, sekarang silakan cari lokasi yang cukup jauh dari pemukiman. Selain jaraknya, perhatikan juga ukuran lahan, sesuaikan dengan ukuran jenis kambing yang dipilih dan jumlah ternak awalnya.
Buatlah kandang modern dengan sistem sanitasi yang baik
Konsep pembuatan kandang sangat penting untuk memastikan sanitasi berjalan dengan baik. Dengan konsep sanitasi yang baik, proses perawatan dan pemeliharaannya juga jauh lebih mudah dan akan menghemat lebih banyak biaya.
Perhatikan juga ukurannya. Untuk kambing dewasa, ukuran ideal kandangnya adalah 1,5 meter x 1,5 meter.
Pakan kambing harus yang berkualitas
Pakan kambing memang tidak ribet. Mereka bisa makan rumput, dedaunan, atau sayuran sisa. Meski begitu, Anda tetap butuh memberikan vitamin dan konsentrat untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Pastikan bahwa pakan yang masuk ke dalam perutnya sudah higienis dan terjamin kualitasnya.
Pencarian bibit kambing yang unggul
Untuk memilih bibit kambing, pilih yang usianya 8 sampai 12 bulan. Kalau mau mulai dari skala kecil, baiknya mulai dengan 3 ekor betina dan 2 jantan.
Umur kambing siap kawin (pengembangbiakan yang tepat)
Perlu diketahui bahwa umur kambing yang siap kawin adalah 12 bulan. Salah satu tanda mereka mau kawin adalah dengan cara menggerakkan ekornya. Setelah mereka kawin dan hamil, maka prosesnya perlu 5 sampai 6 bulan untuk melahirkan.
Masa panen
Pada masa 1 tahun sebenarnya hewan sudah siap untuk dijual karena dagingnya sudah siap dipotong. Harganya tergantung dari ukurannya, usia pada saat dijual, daging, dan jenisnya. Kisarannya mulai 1,8 sampai 3 jutaan.
Analisa usaha ternak kambing
Berikut ini adalah analisa usaha yang berisi modal dan keuntungan yang bisa diperoleh dari bisnis ini:
Modal ternak kambing pemula
Untuk para pemula, berikut ini estimasi dana yang dibutuhkan:
- Kandang modern siap pakai (bisa beli online) sekitar Rp 3.000.000,-.
- Harga bibit dengan usia 5 bulan @Rp 500.000,- x 10 campur betina dan jantan = Rp 5.000.000,-.
Total investasi awal Rp 8.000.000,-
- Pakan rumput, vitamin, dll per bulan Rp 1.000.000,-
Total biaya di awal Rp 9.000.000,-.
Estimasi di atas tanpa mengikutkan biaya gaji dan sewa lahan karena bisnis ini cocok dilakukan di desa. Di mana kebanyakan orang senang memulainya sendiri dari lahan yang sudah ada.
Catatan: untuk mendapatkan bibit yang unggul dengan harga yang murah, jangan beli ternak saat dekat hari raya idul adha.
Estimasi keuntungan ternak kambing
Pendapatan Rp 2.500.000,- per ekor setelah dirawat selama 10 bulan. Artinya total usia kambingnya 15 bulanan.
Rp 2.500.000,- x 10 = Rp 25.000.000,-.
Biaya operasional per bulan Rp 1.000.000 x 10 = Rp 10.000.000,-.
Jadi, keuntungannya selama 10 bulan adalah Rp 25.000.000 – Rp 10.000.000,- = Rp 15.000.000,-.
Pendapatan per bulannya adalah Rp 15.000.000,- : 10 = Rp 1.500.000,-
Estimasi harga ini bisa meningkat saat permintaan kambing sedang banyak-banyaknya, misalnya pada saat idul adha. Harganya bisa lebih mahal.
Terakhir, perhitungan modal dan keuntungan usaha ternak kambing di atas merupakan hitungan kasar saja. Detailnya harus diaplikasikan secara mandiri sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan modal masing-masing orang.