Meraup Untung dari Usaha Penggilingan Padi di Pedesaan

Ada ratusan ribu pemilik usaha penggilingan padi di Indonesia. Sebagian bisa bertumbuh dengan cepat, namun ada yang gulung tikar. Simak trik membesarkan bisnis penggilingan padi secara tepat dalam artikel ini.

Padi merupakan bahan utama pembuat beras. Sementara beras merupakan bahan utama pembuat nasi yang tak lain adalah makanan pokok orang Indonesia.

Di sinilah peran penting mesin penggiling bekerja. Tanpa digiling, padi tak akan bisa berubah menjadi beras dalam waktu cepat. Artinya, mesin inilah yang menjadi alat utama untuk menyediakan seluruh kebutuhan bahan makanan pokok orang Indonesia.

Sayangnya, keberadaan mesin ini tidak merata. Sebagai contoh, di pedesaan, keberadaan mesin penggiling ini sangat sedikit. Bahkan, dalam satu desa yang terdiri dari beberapa dusun, hanya ada satu mesin yang bisa digunakan.

Padahal jika dihitung jumlah KK-nya, maka totalnya ada ratusan KK yang setiap hari membutuhkan makan. Apalagi, di pedesaanlah pusat agraria Indonesia. Di mana mereka pasti panen padi dan perlu menggilingnya untuk dikonsumsi atau dijual dalam bentuk beras.

Peluang mendapatkan keuntungan dari usaha penggilingan padi

Dari penggambaran di atas, sudah jelas bahwa bisnis ini sangat menjanjikan apalagi bisa dijalankan di pedesaan.

Usaha Penggilingan Padi di Pedesaan

Peluangnya makin besar karena ada beberapa alasan, di antaranya adalah:

  1. Jumlah sawah di perkampungan sangat banyak.
  2. Lahan kosong untuk menjemur padinya masih luas.
  3. Pangsa pasarnya besar sebab ada banyak petani di pedesaan.
  4. Pesaingnya sedikit karena hanya satu orang yang punya dalam satu desa.
  5. Terdapat banyak potensi usaha yang dapat dikembangkan. Mau membuka jasa penggilingan saja atau jadi juragan beras dengan kulakan padi dari para petani.
  6. Limbah hasil penggilingan dapat dimanfaatkan ulang.

Dengan memanfaatkan semua hal di atas kemudian memaksimalkannya, maka bisnis ini dapat dijalankan secara efektif.

Risiko dan tantangan menjalankan bisnis penggilingan padi

Seperti halnya bisnis lain yang memiliki hambatan saat dijalankan, Anda pun harus memperhatikan beberapa hal saat memulai bisnis ini, di antaranya adalah:

  1. Padi yang tidak segera dijemur akan cepat busuk atau tumbuh.
  2. Dibutuhkan lahan yang cukup luas untuk membuka usaha ini.
  3. Modalnya lumayan besar.
  4. Saat musim hujan, hasil panen rentan rusak.
  5. Area usaha penggilingan padi rentan berdebu dan kotor.

Bila Anda yakin mau membuka usaha ini, silakan siapkan diri untuk menghadapi seluruh risiko dan tantangannya dengan percaya diri.

Sebab faktanya, bila bisnis ini dijalankan dengan benar, ada banyak sekali orang yang sukses. Mereka bisa membeli rumah, mobil, tanah yang luas, dll. Bahkan bisa dibilang, mereka menjadi juragan di desanya masing-masing.

Strategi dan panduan memulai usaha penggilingan padi sampai berhasil

Sebagaimana dijelaskan di atas, tak semua pemilik bisnis penggilingan padi berakhir dengan sukses. Ada beberapa orang yang mengalami kerugian hingga harus gulung tikar.

Strategi dan panduan memulai usaha penggilingan padi

Artinya, bisnis ini harus dijalankan dengan cara yang tepat agar berhasil. Anda bisa mengikuti beberapa tips di bawah ini untuk memulainya dari sekarang:

Siapkan lahan luas dan strategis untuk membuka usahanya

Lahan yang Anda pilih seharusnya berada di pinggir jalan raya dan luas. Bisnis ini membutuhkan area yang besar. Tak hanya untuk mesinnya, tetapi juga untuk pembuangan limbah, misalnya sekam dan dedak.

Selain itu, Anda mungkin membutuhkan area untuk menjemur padi-padi dari petani apabila ingin sekalian menjalankan bisnis penjualan beras.

Syarat lain yang harus dipenuhi oleh lahan tersebut adalah strategis. Lokasinya harus berada di pinggir jalan raya agar arus kendaraan yang keluar masuk membawa padi dan beras menjadi lancar.

Persiapkan modal yang cukup

Untuk memulai usaha ini dibutuhkan modal yang lumayan besar sebab Anda membutuhkan tempat, mesin, pegawai, dan yang lainnya. Semua komponen tersebut tidak ada yang murah. Bahkan mungkin, secara total bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Namun, Anda bisa coba memulai usahanya dari skala kecil dulu bila memang modal yang tersedia tak cukup banyak.

Cara lainnya, cobalah membuka usahanya bersama teman agar bisa berbagi modal dan pendapatan bersama.

Pakailah mesin berkualitas

Agar tidak sering rusak saat dioperasikan, Anda harus memilih mesin dengan kualitas yang bagus. Selain itu, pastikan ada yang mengerti cara memperbaiki mesin apabila sewaktu-waktu terjadi kerusakan.

Pekerja yang ulet dan jujur

Usaha penggilingan padi butuh dikerjakan oleh orang-orang yang ulet, tahan terhadap debu, dan mampu menggunakan ototnya saat diperlukan. Mereka juga harus tahu bagaimana membedakan beras yang bagus dan tidak. Sebab inilah yang menjadi penentu kualitas hasil akhir dari mesinnya.

Tetapkan harga jasa penggilingan padi yang kompetitif

Meskipun persaingan bisnis ini sangat kecil, namun Anda tetap harus menetapkan harga yang wajar. Jangan terlalu mahal.

Hal ini karena sebagian besar masyarakat desa sangat sensitif dengan harga. Mereka lebih suka dengan harga murah.

Saat ada yang lebih murah, meskipun selisihnya kecil, maka mereka akan langsung mendatanginya tanpa berpikir panjang.

Pelayanan terbaik

Ini adalah usaha jasa yang pastinya sebagian besar keberhasilannya tergantung pada layanan yang diberikan. Maka dari itu, pastikan Anda memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan yang datang.

Kedatangan mereka adalah bentuk kepercayaan yang harus dijaga dengan sangat baik.

Promosi

Salah satu cara promosi yang terbukti berhasil adalah dengan ikut dalam kelompok tani di desa tersebut. Dengan begini, akan ada banyak petani yang mengenal Anda secara personal, juga usaha yang  Anda jalankan.

Cara menjadi juragan beras dari bisnis penggilingan padi

Apabila Anda mau menjadi juragan beras, caranya sangat mudah. Cukup kulak gabah dari para petani. Selanjutnya selep menggunakan mesin penggiling yang ada.

Biasanya, dari sini Anda akan mendapatkan beberapa jenis beras dengan kualitas berbeda-beda. Silakan kelompokkan beras berdasarkan kualitasnya kemudian kantongi per 3 kg, 5 kg, 10 kg, dan 25 kg.

Untuk beras dengan berat 3 kg, permintaannya akan meningkat saat mendekati hari raya idul fitri. Sementara untuk kebutuhan rumah tangga, umumnya yang 5 kg, 10 kg, dan 25 kg.

Kalau mau penjualannya makin kencang, cobalah bekerja sama dengan rumah makan besar. Jadilah pemasok beras untuk rumah makan di area tersebut. Dengan begini, Anda akan memperoleh penghasilan pasti setiap bulan.

Analisis usaha penggilingan padi: modal, pendapatan, dan BEP

Analisis usaha penggilingan padi

Untuk memulai bisnis penggilingan padi, silakan simak analisanya di bawah ini:

Modal

  • Satu set mesin penggiling lengkap Rp 50.000.000,-.

Biaya ini dipakai sebagai investasi awal. Jumlahnya memang lebih besar dibanding investasi bisnis RT RW net. Namun hasilnya juga cukup menjanjikan.

Biaya bulanan:

  • Gaji pegawai Rp 1.500.000,- x 2 = Rp 3.000.000,-.
  • Bahan bakar Rp 1.000.000,-.

Diasumsikan bahwa tempatnya tidak sewa, tapi milik sendiri. Secara total biaya bulanannya adalah Rp 4.000.000,-.

Pendapatan

Misalnya, Anda membuka jasa penggilingan dengan harga Rp 500,- per kg. Dalam sehari ada 500 kg pagi yang digiling. Berarti pendapatannya:

Rp 500,- x 750 = Rp 375.000,-.

Bila dalam sebulan ada 25 hari kerja, maka:

Rp 375.000,- x 25 = Rp 9.375.000,-.

Apabila Anda juga menjual sekamnya dengan pendapatan Rp 1.000.000,- per bulan, maka total pendapatan per bulan adalah Rp 10.375.000,-.

Bila dikurangi biaya bulanan, laba bersihnya adalah:

Rp 10.375.000 – Rp 4.000.000,- = Rp 6.375.000,-.

Laba ini belum termasuk perhitungan bila Anda menjual beras atau bekerja sama dengan rumah makan.

BEP

Dengan laba di atas, Anda akan mengembalikan modal dalam waktu kurang dari satu tahun.

Demikian panduan lengkap usaha penggilingan padi hingga menjadi beras dan siap jual. Selamat mencobanya dan semoga sukses.

Related posts