Peluang, Modal, Keuntungan Bisnis Pengepul Hasil Pertanian

Cobalah bisnis pengepul hasil pertanian bila ingin cepat mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar. Skill-nya simpel, yakni komunikasi dan layanan baik kepada petani maupun distributor.

Selain skill, hal terpenting yang perlu disiapkan atau dimiliki adalah modal. Untuk membeli produk hasil pertanian, Anda membutuhkan uang. Di mana nantinya uang ini akan berkembang sesuai dengan profit margin yang diambil.

Bisnis ini sebenarnya sudah cukup banyak dilakukan dan termasuk sebagai salah satu bisnis yang menjanjikan di pedesaan. Namun, ada banyak orang yang belum tahu tata caranya.

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas peluang dan analisa lengkapnya dalam artikel ini. Selamat menyimak.

Kelebihan atau keuntungan bisnis pengepul hasil pertanian

 Kelebihan atau keuntungan bisnis pengepul hasil pertanian

Sebelum membahas mengenai peluangnya, Anda harus tahu dulu nilai manfaat dari bisnis ini baik untuk diri Anda maupun orang lain. Di antara manfaat atau kelebihannya adalah sebagai berikut:

  1. Anda dapat membantu petani yang membutuhkan tempat menjual hasil taninya dengan cepat tanpa perlu ke kota.
  2. Ada profit margin atau keuntungan yang dapat diambil dari harga beli ke petani dan harga jual ke distributor.
  3. Pengembangan jaringan-jaringan dengan distributor, pengusaha besar, atau perusahaan pembeli hasil pertanian jadi terbuka lebar.

Dengan beragam kelebihan dan nilai manfaat di atas, Anda tentu akan lebih yakin untuk mengambil langkah pertama membuka usaha ini.

Peluang usaha pengepul hasil pertanian yang memiliki potensi besar

Ada banyak hal yang membuat bisnis ini berpotensi besar bila dikembangkan. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Ada banyak jenis hasil pertanian yang bisa dibeli. Misalnya sayuran, padi, jagung, lombok, mangga, dan yang lainnya. Semua hasil tani ini memiliki musimnya sendiri-sendiri. Jadi, harus disesuaikan dengan musim tersebut.
  2. Para petani membutuhkan seorang pengepul untuk dapat menjual hasil taninya dengan cepat.
  3. Skill yang dibutuhkan sangat sederhana. Hanya komunikasi dan layanan agar para petani bisa percaya menjual produknya.
  4. Sistem kerjanya simpel. Hanya beli langsung jual. Jadi, produk tidak akan bertahan lama di rumah Anda.
  5. Bisa dijalankan di rumah.
  6. Tak membutuhkan ruangan yang terlalu besar.
  7. Perlengkapannya sederhana. Seperti timbangan, kalkulator, dll.
  8. Pangsa pasarnya luas. Anda bisa langsung menjual kepada distributor besar atau menjualnya secara langsung ke end-user apabila mereka membutuhkannya.

Selain 8 poin tersebut, masih banyak hal yang mendasari potensi besar dari bisnis pengepul hasil pertanian ini. Jadi, jangan ragu untuk memulainya.

Kendala atau resiko usaha pengepul hasil tani

Karena sudah jelas berpotensi besar, tentu Anda harus menyiapkan diri untuk menghadapi kendala yang mungkin dihadapi selama proses bisnisnya. Berikut ini adalah beberapa kendala yang umumnya muncul pada saat sedang berbisnis produk tani:

  1. Persaingannya memang tak cukup banyak, tapi perang harga terjadi secara terang-terangan. Kalah harga, petani akan cenderung memilih pengepul yang mau memberikan harga tinggi. Masalahnya, bila mereka sudah memilih si A, maka akan loyal seterusnya.
  2. Ada produk yang masih basi karena masih basah atau panennya memang kurang bagus.
  3. Kalah di berat barangnya. Misalnya, seharusnya 55 kg, tapi di distributor dihitung 53 kg. Hal ini bisa disebabkan karena ada penyusutan.
  4. Bagi pemula, tantangannya adalah menemukan distributor Jadi, harus mengerti jaringannya dulu.

Agar lebih jelas mengenai solusi untuk kendala-kendala di atas, ada strategi yang harus dilakukan.

Strategi dan cara memulai bisnis pengepul hasil pertanian

Strategi dan cara memulai bisnis pengepul hasil pertanian

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan agar bisa jadi pengepul hasil tani:

Kumpulkan modal

Sama dengan penjualan sembako, jualan baju online, atau penjualan lainnya, modal adalah hal utama yang perlu disiapkan.

Bedanya, tengkulak hasil pertanian biasanya membeli hasil panen secara langsung. Kemudian dilanjutkan ke distributor dan perusahaan yang membutuhkannya sebagai bahan pokok.

Contohnya, panen lombok yang diteruskan ke distributor kemudian berlanjut ke perusahaan pembuat saus cabai.

Sementara sembako justru beli dari distributor produk yang mendapatkan barang dari perusahaan. Secara sekilas, cara tengkulaknya memiliki sifat berkebalikan.

Kenali distributor terbaik

Cari dan jalin kerja sama dengan distributor yang mau memberikan respons cepat dan harga terbaik.

Menyiapkan skill yang dibutuhkan dengan baik

Selanjutnya, Anda harus menyiapkan keterampilan atau keahlian yang diperlukan sebagai tengkulak. Di antaranya adalah:

  1. Komunikasi.
  2. Kemampuan berhitung.
  3. Pelayanan terbaik. Caranya adalah dengan berniat memberikan bantuan kepada para petani untuk menyalurkan panen mereka.

Pastikan bahwa Anda dapat menjadi teman sekaligus orang yang dipercaya oleh para petani agar mereka loyal.

Ketahui musim panen

Sebagaimana dijelaskan di atas, ada banyak sekali produk yang bisa dikulak langsung dari petani disesuaikan dengan musimnya. Contohnya:

  1. Sayuran.
  2. Lombok.
  3. Padi.
  4. Jagung.
  5. Bawang merah.
  6. Mangga.
  7. Kacang mete.
  8. Kacang tanah, dll.

Kenali komoditas utama di desa tersebut kemudian maksimalkan dengan cara mengetahui musim panen dan masanya.

Kenali skala pengepul dan tentukan Anda mau ada di skala apa

Masing-masing produk yang ada di atas memiliki harga jual yang berbeda di setiap musim. Umumnya juga harganya tidak terlalu stabil. Kecuali sudah banyak yang memanennya.

Sebagai contoh, lombok di awal panen biasanya dibanderol dengan harga mahal. Hal ini karena yang panen lombok belum keseluruhan petani. Melainkan hanya beberapa saja.

Di tengah keterbatasan hasil panen, permintaan dari para pembeli masih sama. Itulah mengapa harganya jadi sangat mahal. Harga ini nantinya akan berubah seiring dengan kenaikan jumlah hasil panen dari petani. Biasanya semakin lama semakin murah.

Nah, Anda harus mengetahui ini dengan pasti agar dapat menyiapkan modal awal. Dengan persiapan modal awal yang jelas, Anda juga bisa menentukan mau jadi pengepul di skala apa. Sebab umumnya ada beberapa skala, di antaranya adalah:

  1. Langsung berhubungan dengan petani (umumnya modalnya tak terlalu besar).
  2. Pengepul yang menghubungkan pengepul pertama dengan distributor, dst.

Bila modalnya masih kecil atau pemula, silakan pilih opsi pertama.

Promosi dan siapkan harga beli terbaik

Anda perlu melakukan promosi untuk dapat memperoleh trust dari para petani. Selama ini, di pedesaan berlaku beberapa cara:

  1. Promosi dari mulut ke mulut.
  2. Promosi dengan sistem sponsor. Artinya, petani yang kurang modal dibiayai pupuk dan semacam alat pertanian. Nantinya, hasil panennya akan dijual kepada Anda secara berkala.
  3. Anda bisa coba metode promosi online mengingat dunia digital makin menggeliat dan menyentuh semua kalangan.

Selanjutnya, pastikan Anda melakukan cek harga di pesaing sebelum memberlakukan harga beli kepada para petani.

Analisa modal bisnis pengepul hasil pertanian, laba, dan BEP

Analisa modal bisnis pengepul hasil pertanian, laba, dan BEP

Sesuai dengan penjelasan di atas, sudah dapat dilihat bahwa modal awal untuk membuka usaha ini cukup besar. Berikut ini perhitungan sederhananya:

Modal

Nominal modal yang dikeluarkan sesuai dengan musim panen. Apakah lombok, jagung, padi, atau yang lainnya. Harganya jelas berbeda-beda.

Misalnya Anda menyiapkan modal Rp 5.000.000,-. Selanjutnya, silakan simak perhitungan pendapatannya.

Perhitungan pendapatan

Setelah menyiapkan modal, Anda perlu mengetahui profit margin atau jumlah keuntungan yang mau diambil.

Diumpamakan panennya adalah lombok dengan harga jual Rp 10.000,- per kg. Karena mengambil untung Rp 500,- per kg, maka Anda membeli dari petani senilai Rp 9.500,- saja.

Dalam sehari ada petani yang menjual 150 kg lombok kepada Anda, maka perhitungannya adalah:

150 x Rp 9.500,-  = Rp 1.425.000,-.

150 x Rp 10.000,- = Rp 1.500.000,-.

Dalam sehari, Anda mendapatkan untung senilai Rp 75.000,-.

Hari berikutnya ada petani yang menjual total 300 kg, maka perhitungannya adalah:

300 x Rp 9.500,- = Rp 2.850.000,-.

300 x Rp 10.000,- = Rp 3.000.000,-

Dalam sehari, Anda akan mendapatkan untung senilai Rp 150.000,-.

Begitu seterusnya perhitungan modal dan labanya mengikuti berapa kg yang Anda beli dari para petani.

BEP atau break event point

Apabila pendapatan Rp 150.000,- berlaku stabil setiap hari, maka dalam satu bulan akan terkumpul laba:

Rp 150.000,- x 29 = Rp 4.350.000,-.

Ditambah dengan perolehan di hari pertama akan menjadi Rp 4.425.000,-

Dengan perhitungan ini, modal awal langsung kembali di bulan pertama.

Yang menarik, dalam perputaran uang di bisnis pengepul hasil pertanian ini, modal awal yang disiapkan akan langsung diputar secara terus menerus. Begitu Anda pakai untuk membeli barang, maka Anda juga akan langsung mendapatkan uangnya kembali setelah menjualnya di distributor yang lebih besar.

Related posts